Ini mungkin tragedi paling mematikan di antara ribuan orang yang tewas saat mencoba menyeberangi perbatasan AS dari Meksiko dalam beberapa dekade terakhir. Jakarta (Indonesia Window) – Sebanyak 46 orang ditemukan tewas dan 16 lainnya dibawa ke rumah sakit setelah sebuah truk trailer berisi migran ditemukan pada Senin (27/6) di jalan terpencil di barat daya San Antonio, AS, kata pihak berwenang.
Seorang pekerja yang berada di tempat kejadian terkejut oleh teriakan minta tolong sesaat sebelum jam 6 sore, Senin, waktu setempat, kata Kepala Polisi William McManus.
Saat para petugas tiba di lokasi, mereka menemukan sesosok mayat tergeletak tanah di luar trailer, sementara pintu trailer terbuka sebagian, jelasnya.
Sebanyak 16 orang yang dibawa ke rumah sakit dengan keluhan terkait serangan suhu panas terdiri atas 12 orang dewasa dan empat anak-anak, kata Kepala Pemadam Kebakaran Charles Hood.
Mereka merasa panas saat disentuh dan mengalami dehidrasi, sementara tidak ada air yang ditemukan di dalam trailer, katanya.
Tiga orang ditahan, tetapi tidak jelas apakah mereka benar-benar terkait dengan perdagangan manusia, kata McManus.
Orang-orang yang berada di dalam trailer itu diduga merupakan bagian dari upaya penyelundupan migran ke Amerika Serikat, dan penyelidikan itu dipimpin oleh Investigasi Keamanan Dalam Negeri AS, kata McManus.
Mereka yang berada di dalam trailer diduga melakukan upaya penyelundupan migran di Texas Selatan, menurut seorang pejabat yang berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim karena informasi tersebut tidak diizinkan untuk dirilis ke publik.
Ini mungkin tragedi paling mematikan di antara ribuan orang yang tewas saat mencoba menyeberangi perbatasan AS dari Meksiko dalam beberapa dekade terakhir.
Sepuluh migran meninggal pada 2017 setelah terjebak di dalam truk yang diparkir di Walmart di San Antonio. Pada tahun 2003, 19 migran ditemukan di sebuah truk di bawah terik matahari di tenggara San Antonio.
Menumpang trailer muncul sebagai metode penyelundupan yang populer di awal 1990-an di tengah lonjakan penegakan hukum di perbatasan AS di San Diego dan El Paso, Texas, yang saat itu merupakan koridor tersibuk untuk penyeberangan ilegal.
Sebelum itu, orang-orang membayar sedikit uang kepada operator kecil-kecilan untuk membawa mereka melintasi perbatasan yang sebagian besar tidak dijaga.
Ketika penyeberangan menjadi lebih sulit secara eksponensial setelah serangan teror 2001 di AS, para migran dibawa melalui medan yang lebih berbahaya dengan keharusan membayar ribuan dolar lebih banyak.
Panas menimbulkan bahaya yang serius, terutama ketika suhu di dalam kendaraan dapat meningkat drastis. Cuaca di wilayah San Antonio sebagian besar berawan pada hari Senin, tetapi suhu mendekati 39,4 derajat Celsius.
Sumber: The Associated PressLaporan: Redaksi 
.jpg)
