Jakarta (Indonesia Window) – Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh (RCRC) mengatakan bahwa pihaknya akan menarik sekitar 400-500 perusahaan asing, yang akan menciptakan hingga 40.000 pekerjaan untuk warga Saudi dan meningkatkan modal hingga 70 miliar riyal Saudi (sekira 261,9 triliun rupiah) selama sepuluh tahun ke depan.

Komisi tersebut mengatakan bahwa Ibu Kota Riyadh siap menjadi markas regional beberapa perusahaan raksasa internasional, menurut Saudi Gazette.

Sebanyak 24 perusahaan internasional telah menandatangani perjanjian untuk mendirikan kantor regional utama mereka di Kota Riyadh.

Acara penandatanganan dilakukan di hadapan Menteri Investasi Khaled Al-Falih, dan CEO RCRC Fahd Al-Rasheed serta CEO perusahaan internasional besar seperti PepsiCo, Schlumberger, Deloitte, PwC, Tim Hortons, Bechtel, Bush, Boston Scientific Corporation dan lainnya.

RCRC menyatakan bahwa menjadi tuan rumah kantor regional perusahaan internasional akan berkontribusi dalam menyediakan dua hingga tiga posisi untuk setiap pekerjaan di kantor pusat regional, dan dengan demikian akan menyediakan antara 30.000 dan 40.000 pekerjaan untuk warga Saudi pada tahun 2030.

Dari segi keuangan, langkah tersebut akan berkontribusi menambah antara 61 miliar hingga 70 miliar riyal Saudi untuk ekonomi lokal.

Menurut komisi tersebut, ekonomi Saudi layak menjadi pusat dari kantor regional dan investasi asing.

Upaya Saudi untuk menarik kantor pusat regional perusahaan asing merupakan salah satu komponen strategis utama Kota Riyadh untuk melipatgandakan volume ekonomi dan mencapai lompatan besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup dan menarik lebih banyak investasi dengan target menjadi 10 ekonomi kota dunia pada 2030.

Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) memiliki kantor pusat regional dari sekitar 346 perusahaan internasional.

Namun, Arab Saudi belum menerima bagian proporsionalnya sebagai tuan rumah dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Memindahkan kantor pusat regional dari sebagian besar perusahaan ini akan membawa manfaat besar bagi kerajaan, selain menarik investasi dalam jumlah besar.

Laporan: Redaksi