Aurora di Jupiter merupakan fenomena cahaya atmosfer yang jauh lebih dinamis dan kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Los Angeles, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA menangkap detail baru terkait aurora di
Jupiter, mengungkap bahwa fenomena cahaya atmosfer planet tersebut jauh lebih dinamis dan kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya, kata NASA pada Senin (12/5).
Pengamatan yang dilakukan dengan Kamera Inframerah-Dekat (NIRCam) teleskop Webb pada 25 Desember 2023 dan dianalisis oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Jonathan Nichols dari Universitas Leicester di Inggris, menunjukkan aurora di Jupiter yang ratusan kali lebih terang dan lebih energik dibandingkan dengan yang ada di Bumi.
Aurora muncul ketika partikel bermuatan dengan energi tinggi memasuki atmosfer sebuah planet di dekat kutub magnetiknya dan bertabrakan dengan gas atmosfer, menciptakan ‘pertunjukan’ cahaya yang indah. Aurora di Bumi, yang secara umum dikenal sebagai Cahaya Utara dan Selatan, dipicu oleh badai matahari, sedangkan aurora di Jupiter memiliki sumber energi tambahan, yaitu
bulan Io yang aktif secara vulkanis.
Bulan Jupiter, Io, adalah dunia yang paling aktif secara vulkanis di tata surya, dengan ratusan gunung berapi, dengan beberapa di antaranya memuntahkan air mancur lava setinggi puluhan mil (atau kilometer).
Io terperangkap dalam tarik-menarik antara gravitasi Jupiter yang sangat besar dan tarikan yang lebih kecil tetapi tepat waktu dari dua bulan tetangganya yang mengorbit lebih jauh dari Jupiter, yakni Europa dan Ganymede.
Gunung berapi Io terkadang begitu kuat sehingga terlihat dengan teleskop besar di Bumi, bahkan Io memiliki danau lava silikat cair di permukaannya. Hanya sedikit lebih besar dari Bulan Bumi, Io berdiameter sekitar seperempat Bumi itu sendiri.
Kemampuan unik teleskop Webb telah memberikan wawasan baru tentang aurora di Jupiter. Sensitivitas teleskop ini memungkinkan para astronom menangkap fitur aurora yang berubah dengan cepat, menurut NASA.
Laporan: Redaksi