Australia menyerukan kepada Israel untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional, termasuk mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk melaksanakan upaya penyelamatan nyawa mereka dengan aman dan membatalkan segala usulan untuk pemindahan paksa permanen penduduk Palestina.
Canberra, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menggambarkan situasi kemanusiaan di Gaza sebagai sebuah bencana dan menyerukan Israel untuk segera menghentikan blokade bantuan ke wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (25/7), Albanese mengatakan bahwa situasi di Gaza telah "melampaui ketakutan terburuk dunia".
"Gaza sedang berada dalam cengkeraman bencana kemanusiaan. Penolakan bantuan Israel dan pembunuhan warga sipil, termasuk anak-anak, yang berupaya mendapatkan akses untuk air dan makanan, tidak dapat dibenarkan atau diabaikan," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Australia menyerukan kepada Israel untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional, termasuk mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk melaksanakan upaya penyelamatan nyawa mereka dengan aman dan membatalkan segala usulan untuk pemindahan paksa permanen penduduk Palestina.
Pernyataan itu dirilis beberapa jam setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa
Prancis akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada September dalam
Majelis Umum PBB.
Foto ini menunjukkan bangunan yang rusak setelah serangan udara Israel di area Tel al-Hawa, Gaza City, pada 23 Juli 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Australia saat ini tidak mengakui kenegaraan Palestina, tetapi Albanese mengatakan bahwa hal itu sudah cukup lama menjadi posisi bipartisan di negara tersebut.
Dia mengatakan Australia terus mendukung semua upaya internasional untuk memfasilitasi gencatan senjata dan berkomitmen untuk masa depan di mana rakyat Israel dan Palestina dapat hidup damai dan aman dalam "perbatasan yang diakui secara internasional."
"Hingga hari itu tiba, segala upaya harus dilakukan di sini dan saat ini untuk melindungi nyawa yang tidak bersalah dan mengakhiri penderitaan serta kelaparan rakyat Gaza," ujarnya.
Pada Senin (21/7), Australia bergabung dengan 27 negara lain, termasuk Prancis, dalam menyerukan diakhirinya segera perang di Gaza.
Laporan: Redaksi