Bank-bank plasma nutfah China berisi lebih dari 90.000 sumber daya, dengan 73 bank di antaranya dikhususkan untuk satu tanaman, seperti pohon karet, leci, dan manga.
Haikou, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah katalog yang berisi 105 bank
plasma nutfah tanaman tropis di China dirilis pada Kamis (26/9), menggarisbawahi upaya negara tersebut dalam melestarikan dan memanfaatkan sumber daya tanaman tropisnya.
Bank-bank itu tersebar di delapan provinsi dan daerah otonom, termasuk Hainan, Guangdong, dan Xizang, demikian menurut katalog yang dirilis oleh pusat pengembangan ekonomi China State Farms dalam sebuah acara pertukaran di Haikou, ibu kota Hainan, sebuah provinsi berbentuk pulau di China selatan.
Sampai saat ini, bank-bank plasma nutfah tersebut berisi lebih dari 90.000 sumber daya, dengan 73 bank di antaranya dikhususkan untuk satu tanaman, seperti pohon karet, leci, dan mangga, kata Huang Hui, selaku wakil direktur
China State Farms.
Para pekerja memangkas bunga pohon ceri di sebuah rumah kaca di kawasan industri pertanian modern di pinggiran Jiamusi, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada 18 Maret 2024. (Xinhua/Wang Jianwei)
Sumber daya plasma nutfah tanaman tropis memainkan peran penting dalam keanekaragaman hayati China dan berfungsi sebagai landasan bagi pembangunan berkelanjutan industri tanaman tropis negara tersebut. Pada 2008, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China meluncurkan sebuah proyek untuk melindungi sumber daya tanaman tropis.
Sejumlah petani mengatur tanaman stroberi di Desa Fantai yang terletak di Shijiazhuang, Provinsi Hebei, China utara, pada 19 Februari 2024. Para petani di seantero China sibuk melakukan produksi pertanian seiring tibanya hari Yushui (Air Hujan), yakni periode kedua dari 24 periode matahari dalam kalender lunar China, yang tahun ini jatuh pada Senin (19/2). (Xinhua/Li Mingfa)
Huang mengatakan bahwa peluncuran katalog itu bertujuan untuk menyempurnakan bank plasma nutfah dan memfasilitasi transformasi serta penerapan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam industri benih, sehingga memberikan panduan penting bagi masa depan sektor benih tanaman tropis China.
Laporan: Redaksi
.jpg)
