Secara kumulatif jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama dari Januari hingga Juni 2022 mencapai 743.210 kunjungan atau naik 929,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jakarta (Indonesia Window) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 345.440 kunjungan pada Juni 2022, atau melonjak sebesar 1.973,96 persen dibandingkan Juni 2021.

Angka tersebut juga tumbuh 62,69 persen dibandingkan Mei 2022.

Peningkatan kunjungan wisman ke Tanah Air yang terlihat pada grafik April, Mei dan Juni tahun ini menunjukkan perbaikan mobilitas dan penanganan masalah kesehatan di Indonesia, kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers di Jakarta, Senin.

Secara kumulatif jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama dari Januari hingga Juni 2022 mencapai 743.210 kunjungan atau naik 929,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jelas Margo.

Sementara itu, kunjungan wisman pada Juni 2021 tercatat 16.656 dan pada Mei 2022 sebanyak 212.332 kunjungan.

Menurut Margo, pertumbuhan jumlah kujungan wisman itu merupakan kabar gembira bagi Indonesia, mengingat pariwisata merupakan sektor yang mempengaruhi sektor lainnya.

Namun demikian, Margo menyampaikan bahwa kondisi saat ini masih belum pulih sepenuhnya jika dibandingkan masa sebelum pandemik COVID-19 melanda, atau periode Januari-Juni 2020. Pada periode sebelum pandemik, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2.131.737.

"Jadi (kondisi saat ini) sudah lebih baik dari 2021 tapi belum pulih dari 2020," ujar Margo.

Berdasarkan pintu masuk wisman, lanjut dia, Bandara Ngurah Rai di Bali merupakan kontributor terbesar, dengan jumlah kunjungan mencapai 181.545, disusul Bandara Soekarno-Hatta yang menerima 85.587 kunjungan, dan Batam di Kepulauan Riau yang menerima 39.649 kunjungan.

Berdasarkan kewarganegaraan, kunjungan wisman pada Juni 2022 terbanyak berasal dari Australia dengan 64.500 kunjungan atau naik 87,60 persen dibandingkan Mei 2022. Sebagian besar dari mereka menggunakan visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrivel) saat tiba di Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta.

Laporan: Redaksi