Jakarta (Indonesia Window) – Cadangan minyak bumi Indonesia tersedia hingga 9,5 tahun mendatang, sedangkan cadangan gas bumi 19,9 tahun, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
"Ini dengan asumsi tidak ada penemuan baru dan tingkat produksi saat ini sebanyak 700 ribu barel
oil per day (bopd) dan gas 6
billion standard cubic feet per day (bscfd)," jelas Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (19/1).
Lebih lanjut, Arifin menerangkan bahwa perhitungan cadangan migas tersebut berdasarkan data cadangan tahun 2020, dan diasumsikan tidak ada penemuan cadangan migas baru.
Saat ini, menurut Arifin, cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dengan cadangan terbukti (proven) sebanyak 2,44 miliar barel. Sementara data cadangan yang belum terbukti sebesar 2,44 miliar barel.
Sedangkan cadangan gas bumi mencapai 62,4 triliun kaki kubik (cubic feet) dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik (cubic feet).
"Cadangan gas bumi sebesar 62,4 triliun
cubic feet, diantaranya
proven sebesar 43,6 triliun
cubic feet," kata menteri.
Pada tahun 2021, Kementerian ESDM menargetkan
lifting (produksi siap jual) migas sebesar 1.712
million barrel oil per day (MBOPD), dengan rincian minyak bumi sebesar 705 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.007 MBOPD.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga umur cadangan migas adalah dengan meningkatkan kegiatan eksplorasi.
Di tahun 2020 lalu, Kementerian ESDM berhasil melakukan survei seismik 2D sepanjang 28.349,83 kilometer (termasuk seismik 2D Open Area KKP Jambi Merang sepanjang 25.150 km), survei seismik 3D sepanjang 1.250,97 kilometer, pemboran eksplorasi 22 sumur hingga 8 persetujuan pengalihan Partisipasi Interes (PI) pada masa eksplorasi.
Laporan: Redaksi