Ekspedisi ilmiah Samudra Arktika oleh tim ilmuwan China bertujuan untuk melakukan sejumlah penyelidikan geologi dan geofisika pada punggungan tengah samudra, dan survei atmosfer, es laut, lingkungan laut dan bawah permukaan, serta survei bioma dan polutan.
Shanghai, China (Xinhua) – Tim ilmuwan China memulai ekspedisi ilmiah
Samudra Arktika ke-13 pada Rabu (12/7) dengan menaiki kapal Xuelong 2, kapal pemecah es kutub pertama buatan dalam negeri, yang bertolak dari Shanghai.
Ekspedisi yang diadakan oleh Kementerian Sumber Daya Alam China itu bertujuan untuk melakukan sejumlah penyelidikan geologi dan geofisika pada punggungan tengah samudra, dan survei atmosfer, es laut, lingkungan laut dan bawah permukaan, serta survei bioma dan polutan.
Ekspedisi itu akan meningkatkan kemampuan China dalam bidang-bidang
perlindungan lingkungan Samudra Arktika dan penilaian pencemaran laut, serta akan memperoleh informasi dan data penting yang diperlukan untuk penelitian terkait, seperti dinamika punggungan tengah samudra.
Sejumlah anggota tim ekspedisi ilmiah Samudra Arktika ke-13 berpose untuk difoto bersama di atas dek kapal Xuelong 2 di Shanghai, China timur, pada 12 Juli 2023. (Xinhua/Wei Hongyi)
Orang-orang memotret kapal Xuelong 2 di Shanghai, China timur, pada 12 Juli 2023. (Xinhua/Zhang Jiansong)
Foto dari udara yang diabadikan pada 12 Juli 2023 ini menunjukkan kapal Xuelong 2 berlayar di Sungai Huangpu di Shanghai, China timur. (Xinhua/Zhang Jiansong)
Selain itu, tim tersebut akan bekerja sama dengan para ilmuwan dari negara-negara termasuk Rusia dan Thailand terkait penelitian relevan untuk mendorong kerja sama internasional dalam ekspedisi ilmiah Arktika.
Tim ekspedisi itu diperkirakan akan kembali ke Shanghai pada akhir September usai menempuh perjalanan sejauh 15.500 mil laut.
Laporan: Redaksi