Iran melancarkan gelombang serangan rudal dan drone ke-21 ke arah Israel pada Senin (23/6) pagi waktu setempat, menggunakan kombinasi rudal berbahan bakar padat dan cair, serta taktik khusus untuk membuat pertahanan udara Israel tidak efektif.
Teheran/Yerusalem, Iran/Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Iran melancarkan
gelombang serangan rudal dan
drone ke-21 ke arah Israel pada Senin (23/6) pagi waktu setempat, lapor stasiun televisi milik pemerintah Iran, IRIB TV.
Negara itu menggunakan kombinasi rudal berbahan bakar padat dan cair dalam serangan tersebut serta taktik khusus untuk membuat pertahanan udara Israel tidak efektif, urai laporan tersebut.
Sebelumnya pada Senin tersebut, militer Iran mengumumkan pihaknya telah meluncurkan puluhan
drone kamikaze yang dilengkapi dengan hulu ledak ke arah Israel.
Dalam pernyataannya, militer Israel mengonfirmasi Iran telah menembakkan serangkaian rudal baru ke arah Israel pada Senin pagi.
Menurut pernyataan itu, sekitar 10 rudal diluncurkan dalam empat serangan terpisah, memicu bunyi sirene dari bagian utara Israel hingga perbatasan selatan negara itu dengan Jalur Gaza dan memaksa jutaan warga Israel bertahan di tempat perlindungan selama sekitar sejam.
Sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat, namun tiga rudal lainnya menghantam wilayah Israel tanpa ada laporan korban luka.
Menurut stasiun televisi milik pemerintah Israel, Kan TV, satu rudal menghantam Ashdod, kota pesisir di Israel selatan, sementara satu rudal jatuh di Yavneh, yang berjarak 15 kilometer sebelah utara Ashdod, dan rudal ketiga mendarat di daerah utara Israel. Serpihan rudal juga berjatuhan di sejumlah lokasi lainnya, termasuk sebuah jalan di area Lakhish di Israel selatan, urai juru bicara layanan penyelamatan Israel, Magen David Adom.
Sebelumnya pada Ahad (22/6), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "hampir mencapai tujuannya" setelah menghancurkan fasilitas nuklir dan program rudal Iran, lapor The Times of Israel.
Dalam sebuah konferensi pers yang direkam sebelumnya, Netanyahu mengungkapkan bahwa Israel sedang melacak 400 kilogram uranium yang diperkaya 60 persen milik Iran. Dia mengeklaim bahwa Israel memiliki "informasi intelijen yang menarik" mengenai keberadaannya, namun sang PM menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
Netanyahu mengesampingkan perang atrisi tetapi mengatakan operasi tidak akan berhenti sampai semua tujuan tercapai.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (21/6) mengumumkan bahwa AS berhasil menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Esfahan, Fordow, dan Natanz.
Iran mengonfirmasi serangan tersebut, namun mengatakan bahwa serangan itu tidak membahayakan upaya nuklirnya karena situs-situs tersebut telah dievakuasi dan material-materialnya telah dipindahkan.
Tidak ada jejak radioaktif yang terdeteksi di lingkungan Iran atau negara-negara Teluk Arab lainnya setelah serangan militer AS, menurut Komisi Regulasi Nuklir dan Radiologi Arab Saudi.
Laporan: Redaksi