Jenis superkonduktor suhu tinggi baru pada tekanan ruang berhasil dikembangkan oleh para ilmuwan China, menorehkan sebuah terobosan dalam penelitian superkonduktivitas.
Shenzhen, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah tim peneliti gabungan dari Southern University of Science and Technology (SUSTech) dan sejumlah institusi China lainnya berhasil mengembangkan
jenis superkonduktor suhu tinggi baru pada tekanan ruang, menorehkan sebuah terobosan dalam penelitian superkonduktivitas.
Menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan pada Selasa (18/2) di jurnal Nature, tim yang terdiri atas para peneliti dari SUSTech, Pusat Sains Kuantum Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau, dan Universitas Tsinghua melaporkan superkonduktivitas nikelat dalam tekanan ruang, dengan suhu transisi awal yang melebihi 40 K, atau sekitar minus 233 derajat Celsius, serta adanya bukti pasti tentang hambatan listrik nol dan pengusiran medan magnet.
Temuan ini menyatakan bahan nikelat sebagai superkonduktor suhu tinggi kelas ketiga, menyusul sistem berbasis
cuprate dan besi, yang mampu beroperasi dalam kondisi ruang. Penelitian tersebut juga menyingkap teka-teki mekanisme superkonduktivitas suhu tinggi.
Penelitian-penelitian awal pada 2019 menunjukkan superkonduktivitas pada film nikelat lapisan tak terbatas, meski pada suhu yang jauh lebih rendah dari 40 K. Sebuah penelitian pada 2023, yang dipimpin oleh tim ilmuwan China, mencapai superkonduktivitas pada nikelat dwilapis pada tekanan melebihi 100.000 atmosfer.
Mencapai
superkonduktivitas suhu tinggi dalam kondisi ruang secara khusus menjadi tujuan utama para peneliti di seluruh dunia.
Laporan: Redaksi