Kelompok pemberontak Houthi Yaman pada Sabtu (13/1) mengatakan bahwa serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di kamp-kamp mereka belum lama ini tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan serangan terhadap Israel, dan bersumpah akan segera melancarkan lebih banyak serangan.
Sanaa, Yaman (Xinhua) – Kelompok pemberontak Houthi Yaman pada Sabtu (13/1) mengatakan bahwa
serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di kamp-kamp mereka belum lama ini tidak akan menghalangi mereka untuk melanjutkan serangan terhadap Israel, dan bersumpah akan segera melancarkan lebih banyak serangan.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok pemberontak tersebut, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan strategis Laut Merah, Hodeidah, mengecam serangan udara itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Yaman dan "agresi terang-terangan" untuk mendukung Israel.
Kelompok Houthi bersumpah akan melanjutkan operasi militernya terhadap "musuh Israel" dalam pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita milik pemerintah, Saba.
Foto hasil tangkapan layar yang diabadikan pada 12 Januari 2024 ini menunjukkan juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, sedang memberikan pernyataan. Menurut pernyataan Sarea, pasukan Amerika dan Inggris melancarkan "agresi brutal", dengan 73 serangan yang menargetkan ibu kota Yaman, Sanaa, serta provinsi Hodeidah, Taiz, Hajjah, dan Saada. (Xinhua)
Sebuah kapal penghancur milik Angkatan Laut AS menembakkan
rudal jelajah Tomahawk pada Sabtu (13/1) menjelang fajar di sebuah lokasi radar di Sanaa utara, menurut Komando Pusat AS. Serangan tersebut dilakukan menyusul serangkaian serangan serupa yang dilancarkan oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS dan Inggris sehari sebelumnya.
Amerika Serikat dan Inggris mengatakan serangan mereka bertujuan untuk mencegah kelompok Houthi melancarkan serangan lebih lanjut terhadap pelayaran internasional di Laut Merah, yang merupakan jalur perairan vital bagi perdagangan global.
Kelompok pemberontak itu baru-baru ini mengintensifkan serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai "kapal-kapal yang terkait dengan Israel" yang melewati Laut Merah untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina dan menekan Israel agar mengakhiri serangan dan blokadenya di Jalur Gaza.
Laporan: Redaksi