Kerja sama infrastruktur antara Indonesia dan China telah memasuki fase yang semakin strategis, seiring arah pembangunan Indonesia semakin berfokus pada tiga pilar strategis yakni air, pangan, dan energi.
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia (RI) Dody Hanggodo menegaskan bahwa hubungan kerja sama
infrastruktur antara Indonesia dan China telah memasuki fase yang semakin strategis, seiring arah pembangunan Indonesia semakin berfokus pada tiga pilar strategis yakni air, pangan, dan energi.
"Selama 75 tahun terbentuknya hubungan diplomatik, kedua negara secara konsisten bekerja sama. Fondasi itulah yang memungkinkan pembangunan bersama terus berkembang," ujar menteri Dody dalam pidatonya di acara ‘The Indonesia-China Infrastructure Investment and Construction’ di Jakarta pada Selasa (9/12).
Dalam acara itu, Dody juga mengumumkan tiga proyek strategis Indonesia dan China melalui skema
government-to-government (GtoG) yang telah dikurasi secara ketat dan siap memasuki pembahasan pembiayaan. Ketiga proyek yang dimaksud meliputi Bendungan Serbaguna Riam Kiwa, Bendungan Serbaguna Pelosika, dan Pembangunan Jalan Perbatasan Kalimantan.
Dalam acara tersebut, Dody juga memperkenalkan proyek jangka panjang pemerintah berupa tanggul raksasa sepanjang 900 kilometer (km) di pantai utara (pantura) Jawa. Proyek ini disebut bertujuan untuk melindungi lebih dari 40 juta warga yang tinggal di pantura Jawa.
China sebelumnya juga telah terlibat dalam pembangunan infrastruktur khususnya infrastruktur air di Indonesia melalui proyek Bendungan Jatigede di Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Bendungan ini menjadi yang terbesar kedua di Indonesia.
Laporan: Redaksi