Lalu lintas penumpang di Bandar Udara Internasional Ben Gurion Israel anjlok 34 persen pada 2024 dibandingkan tahun lalu, disebabkan oleh pecahnya konflik Israel-Hamas yang masih terus berlangsung sejak 7 Oktober tahun lalu, yang membuat banyak maskapai asing mengurangi atau menangguhkan operasi mereka.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Lalu lintas penumpang di Bandar Udara (Bandara) Internasional Ben Gurion Israel anjlok 34 persen pada 2024 dibandingkan tahun lalu, menurut siaran pers yang dirilis oleh Otoritas Bandara Israel (Israel Airports Authority/IAA) pada Senin (30/12).
IAA mengatakan bahwa 13,8 juta penumpang dalam 84.100
penerbangan internasional melewati bandara tersebut tahun ini, turun dari 21 juta penumpang dalam 144.869 penerbangan pada 2023.
Foto yang diabadikan pada 22 Desember 2024 ini menunjukkan bangunan-bangunan yang hancur di Jalur Gaza, seperti terlihat dari perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza. Sedikitnya 23 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Ahad (22/12), demikian dilansir kantor berita resmi Palestina, WAFA. (Xinhua/Gil Cohen M)
Penurunan tajam tersebut disebabkan oleh pecahnya
konflik Israel-Palestina yang masih terus berlangsung sejak 7 Oktober tahun lalu, yang membuat banyak maskapai asing mengurangi atau menangguhkan operasi mereka di Israel.
Hanya 20 maskapai penerbangan asing yang masih beroperasi di Israel, yang melanjutkan penerbangan ke 50 destinasi, imbuh IAA.
Menurut pernyataan itu, penurunan penerbangan asing ke Israel menyebabkan kerugian operasional sebesar 105 juta shekel bagi IAA dalam tiga kuartal pertama tahun ini.
Pendapatan IAA dalam sembilan bulan pertama turun 35 persen menjadi 2,22 miliar shekel, kata laporan itu.
*1 shekel = 4.417 rupiah
Laporan: Redaksi