Lima tentara Israel menyiksa seorang tahanan Palestina dari Gaza dengan alat kejut listrik serta menyodominya saat dia dalam keadaan mata ditutup serta dibelenggu tangan dan kakinya. Mereka menyebabkan luka parah pada korban.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Mantan kepala jaksa militer Israel ditangkap setelah mengakui membocorkan rekaman video yang menunjukkan para tentara di sebuah fasilitas penahanan di
Israel selatan menyiksa seorang tahanan Palestina, kata pihak berwenang pada Senin (3/11).
Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi mengundurkan diri pada Jumat (31/10) setelah menyatakan bertanggung jawab atas kebocoran video tersebut.
Penangkapan itu dilakukan setelah pencarian besar-besaran di sepanjang garis pantai Tel Aviv pada Ahad (2/11) malam waktu setempat, yang diluncurkan setelah keluarga Tomer-Yerushalmi melaporkan kekhawatiran atas keselamatannya dan polisi menemukan mobilnya ditinggalkan di dekat pantai. Polisi mengatakan dia kemudian ditemukan "dalam keadaan hidup dan sehat."
Pada Senin, Pengadilan Magistrat Tel Aviv memerintahkan agar dia tetap ditahan setidaknya hingga Rabu (5/11). Polisi mengatakan dia diduga melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan, penyalahgunaan jabatan, serta menghalangi proses hukum.
Mantan jaksa militer Matan Solomesh juga ditangkap dan ditahan hingga Rabu.
Stasiun televisi milik negara Kan TV melaporkan beberapa perwira dari kejaksaan militer telah diperiksa oleh polisi. Ponsel Tomer-Yerushalmi belum ditemukan, dan para penyidik sedang menyelidiki apakah dia mungkin membuangnya ke laut untuk menghancurkan barang bukti.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan Tomer-Yerushalmi ditahan di bawah pengawasan yang ditingkatkan.
Video yang dibocorkan tersebut, yang disiarkan di televisi Channel 12, menunjukkan penganiayaan terhadap seorang tahanan Palestina di fasilitas penahanan Sde Teiman pada Agustus 2024.
Pada saat itu, militer sedang menyelidiki insiden tersebut dan telah menahan beberapa tentara yang diduga terlibat, memicu kemarahan di kalangan aktivis kanan jauh yang menyerbu fasilitas itu sebagai bentuk protes. Lima tentara kemudian didakwa.
Menurut surat dakwaan itu, yang salinannya dilihat oleh Xinhua, kelima tentara tersebut memukul, menendang, dan menyerang seorang
tahanan Palestina dari Gaza dengan alat kejut listrik serta menyodominya saat dia dalam keadaan mata ditutup serta dibelenggu tangan dan kakinya. Mereka menyebabkan luka parah pada korban.
Dalam surat pengunduran dirinya, Tomer-Yerushalmi mengatakan dirinya membocorkan video tersebut untuk menanggapi gelombang kemarahan publik di Israel yang ditujukan kepada kejaksaan militer setelah penangkapan para tentara yang dicurigai.
Militer memiliki "kewajiban untuk menyelidiki setiap kali terdapat kecurigaan yang wajar atas kekerasan terhadap seorang tahanan," tulisnya. "Sayangnya, pemahaman dasar ini – bahwa ada tindakan yang tidak boleh dilakukan, bahkan terhadap tahanan yang paling keji sekalipun – tidak lagi meyakinkan semua orang," tambahnya.
Laporan: Redaksi