Militer Israel memperluas operasi militer skala besar di Tepi Barat bagian utara yang diduduki, dengan menyerbu Tammun yang berada di sebelah utara Nablus, menewaskan 10 pejuang.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Militer Israel pada Ahad (2/2) mengatakan bahwa pihaknya memperluas
operasi militer skala besar di Tepi Barat bagian utara yang diduduki.
Semalam, pasukan Israel menyerbu Tammun, sebelah utara Nablus, di mana serangan udara Israel menewaskan 10 militan pekan lalu, kata seorang juru bicara (jubir) militer dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pasukan menemukan sebuah senapan M-16 dan magasin.
Menurut jubir tersebut, pasukan Israel sedang bersiap-siap untuk menyerang empat kota dan desa lain di daerah itu, dan sebuah serangan di
Jenin, Tepi Barat bagian utara, sedang berlangsung.
Kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pasukan darat dan buldoser Israel menyerbu daerah tersebut, memaksa beberapa keluarga meninggalkan rumah mereka di pinggiran kota itu. Buldoser membuat gundukan tanah, menutupi jalan utama menuju kota.
Masih pada Ahad yang sama, seorang pria Palestina berusia 73 tahun ditembak mati oleh tentara Israel di kamp pengungsi Jenin, menurut laporan Bulan Sabit Merah Palestina.
Seorang wanita Palestina berdiri di antara kendaraan militer Israel dalam operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat, pada 22 Januari 2025. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)
Israel melancarkan operasi militer terbesarnya di Jenin dalam beberapa tahun terakhir pada 21 Januari, dengan menyebutnya sebagai "operasi kontraterorisme". Sedikitnya 25 orang tewas oleh pasukan Israel sejak serangan itu dimulai, menurut data dari pihak Palestina.
Seorang pria memeriksa bangunan yang terbakar pascaserangan oleh pemukim Israel di Kota Qalqilya, Tepi Barat, pada 21 Januari 2025. Puluhan pemukim Israel menyerbu desa-desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (20/1) malam waktu setempat. Mereka menyerang penduduk, membakar properti, dan memicu bentrokan dengan warga lokal Palestina, menurut sumber-sumber Israel. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)
Laporan: Redaksi