Pengeboman yang dilakukan oleh Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menewaskan sedikitnya 54.056 orang dan melukai 123.129 lainnya.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian Pertahanan Israel pada Selasa (27/5) menyampaikan bahwa sebanyak 800 unit pesawat kargo militer, yang mengangkut lebih dari 90.000 ton peralatan, telah mendarat di negara itu sejak awal serangan yang telah dilancarkannya selama 19 bulan di Gaza.
Pengiriman itu, di mana gelombang terbarunya mendarat akhir pekan lalu, ditujukan terutama untuk mendukung
serangan Israel di Gaza dan pertempurannya di Lebanon dan Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Israel menyampaikan bahwa pengiriman tersebut, yang mencakup amunisi, kendaraan lapis baja, alat pelindung diri, dan pasokan medis, dilakukan melalui kolaborasi misi Israel dengan Amerika Serikat, serta bagian militer Israel lainnya.
Selain pengiriman via udara tersebut, sekitar 140 pengiriman kargo tiba via laut, kata pihak kementerian.
"Operasi pengangkutan via udara dan laut ini merupakan elemen penting dalam menjaga kesinambungan operasional, memenuhi persyaratan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang komprehensif untuk mencapai tujuan perang, dan meningkatkan kesiapsiagaan pasukan," urai kementerian tersebut.
Seorang anak Palestina, Ahmed Khaled Hijazi (tengah), terlihat di antara reruntuhan di Kota Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 27 April 2025. Anak berusia tujuh tahun ini kehilangan mata kanannya akibat terkena sisa-sisa peledak militer Israel. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Israel melancarkan serangan darat dan udara di Gaza pascaserangan 7 Oktober 2023, di mana kelompok pejuang pimpinan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya, ungkap data Israel. Pengeboman yang dilakukan oleh Israel sesudahnya telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut, menewaskan sedikitnya 54.056 orang dan melukai 123.129 lainnya, kata otoritas kesehatan di Gaza pada Selasa.
Laporan: Redaksi