PM Jepang Shigeru Ishiba menghadapi titik balik politik yang krusial seiring ketidakpuasan internal dalam Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) yang berkuasa mengancam mengguncang kepemimpinannya.
Tokyo, Jepang (Xinhua/Indonesia Window) –
Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba menghadapi titik balik politik yang krusial seiring ketidakpuasan internal dalam Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) yang berkuasa mengancam mengguncang kepemimpinannya.
Surat kabar Mainichi pada Rabu (23/7) melaporkan bahwa Ishiba telah menyampaikan kepada orang-orang kepercayaannya perihal niatnya untuk mengundurkan diri pada Agustus mendatang, setelah tinjauan internal LDP terkait kekalahan telak dalam pemilihan anggota Dewan Penasihat (House of Councillors) Jepang.
Ishiba mengonfirmasi bahwa Jepang dan Amerika Serikat telah mencapai
kesepakatan untuk menetapkan tarif di angka 15 persen, termasuk tarif yang berlaku saat ini.
Saat ditanya apakah kesepakatan tarif itu akan memengaruhi keputusannya untuk tetap menjabat sebagai PM, Ishiba menyatakan bahwa "saya tidak bisa memberikan pernyataan sampai saya sudah benar-benar menelaah isi dari kesepakatan tersebut."
Ishiba diperkirakan akan bertemu dengan tokoh-tokoh senior LDP pada Rabu untuk membahas masa depan politiknya.
Sementara itu, Divisi Pemuda LDP mengadakan pertemuan darurat secara daring dengan cabang-cabang partai regional. Banyak pengurus daerah semakin frustrasi dengan kepemimpinan partai, dan seruan agar Ishiba mengundurkan diri kian menguat, lapor media setempat.
Laporan: Redaksi