Satelit miniatur CubeSat China akan menjalankan tugas untuk memverifikasi serangkaian teknologi inovatif seperti pencitraan pengindraan jauh beresolusi tinggi, sistem operasi OpenHarmony domestik yang sangat andal, komponen-komponen satelit canggih, dan pengatur satelit multipel ultralight.
Beijing, China (Xinhua) –
China meluncurkan sebuah satelit eksperimen menggunakan wahana antariksa kargo Tianzhou-6 pada Rabu (10/5), menurut pihak pengembang satelit tersebut, Universitas Teknologi Dalian.
Satelit tersebut adalah sebuah satelit miniatur CubeSat pengindraan jauh Bumi beresolusi tinggi dengan bobot 17 kilogram.
Satelit miniatur CubeSat China ini akan menjalankan tugas untuk memverifikasi serangkaian teknologi inovatif seperti pencitraan pengindraan jauh beresolusi tinggi, sistem operasi OpenHarmony domestik yang sangat andal, komponen-komponen satelit canggih, dan pengatur satelit multipel
ultralight.
Sebuah roket Long March-2D yang membawa satelit konstelasi PIESAT-1 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Provinsi Shanxi, China utara, pada 30 Maret 2023. China meluncurkan roket pengangkut Long March-2D pada Kamis (30/3) malam waktu setempat untuk menempatkan beberapa satelit pengindraan jauh baru di luar angkasa. Satelit-satelit konstelasi PIESAT-1 itu diluncurkan pada pukul 18.50 Waktu Beijing atau 17.50 WIB pada Kamis dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Provinsi Shanxi, China utara, dan telah berhasil memasuki orbit yang direncanakan. (Xinhua/Zheng Bin)
"Muatan utama satelit ini adalah kamera multispektral beresolusi tinggi, yang mampu mencapai observasi beresolusi tinggi submeter berbiaya rendah terhadap lautan dan Bumi di orbit," kata profesor Xia Guangqing, kepala desainer satelit tersebut.
Satelit tersebut akan dilepaskan pada waktu yang tepat setelah
wahana antariksa kargo Tianzhou-6 berhasil menambat dengan stasiun luar angkasa.
Laporan: Redaksi