Sebuah F/A-18 Super Hornet hilang di laut setelah jatuh dari kapal saat sedang dipindahkan di atas USS Harry S. Truman, yang melakukan manuver tajam untuk menghindari tembakan dari Houthi.
Sanaa, Yaman (Xinhua/Indonesia Window) – Kelompok Houthi Yaman pada Rabu (30/4) mengatakan bahwa pihaknya telah menembak jatuh sebuah jet tempur F-18 milik Amerika Serikat (AS) dalam serangan sebelumnya terhadap kapal induk USS Harry S. Truman, dan melancarkan sejumlah serangan
drone baru dalam 24 jam terakhir yang menargetkan kapal induk AS lainnya dan kota-kota di Israel.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui saluran TV al-Masirah milik kelompok tersebut, mengatakan bahwa serangan di Laut Merah itu mengakibatkan "jatuhnya jet tempur F-18 ke laut" dan memaksa kapal induk Truman untuk "mundur menuju Terusan Suez."
Angkatan Laut AS pada Senin (28/4) menyatakan bahwa sebuah F/A-18 Super Hornet hilang di laut setelah jatuh dari kapal saat sedang dipindahkan di atas USS Harry S. Truman. Seorang pejabat AS mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa jet tersebut jatuh saat kapal induk melakukan manuver tajam untuk menghindari tembakan dari Houthi.
Sarea juga menyatakan bahwa kelompoknya telah menargetkan USS Carl Vinson dan kapal-kapal perang pengawalnya di Laut Arab menggunakan
drone. "Kami menargetkan kapal induk AS,
USS Carl Vinson, dan kapal-kapal perang pengawalnya dengan
drone," ujarnya.
Sarea menambahkan bahwa pasukan Houthi juga telah meluncurkan serangan
drone ke lokasi-lokasi militer yang tidak disebutkan secara spesifik di kota-kota Israel, yaitu Tel Aviv dan Ashkelon. Klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen, dan belum ada komentar langsung dari militer AS maupun Israel.
Ketegangan antara kelompok Houthi dan AS meningkat sejak Washington melanjutkan serangan udara terhadap sejumlah posisi Houthi di Yaman pada 15 Maret. AS berupaya mencegah kelompok tersebut dari menargetkan Israel, kapal-kapal komersial, dan aset angkatan laut AS di kawasan tersebut.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, menyatakan bahwa mereka akan menghentikan serangan terhadap Israel dan pasukan AS jika Israel mengakhiri kampanye militernya di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina.
Laporan: Redaksi