Spekulasi bahwa aksi sabotase menjadi pemicu ledakan mematikan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran selatan, dibantah oleh Gubernur Provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri Taziani, menyebut hipotesis tersebut tidak "cukup kuat”.
Teheran, Iran (Xinhua/Indonesia Indonesia) – Gubernur
Provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri Taziani pada Selasa (29/4) membantah spekulasi bahwa aksi sabotase menjadi pemicu
ledakan mematikan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran selatan.
Dia melontarkan pernyataan tersebut saat menjelaskan kemungkinan penyebab ledakan yang terjadi pada Sabtu (26/4) itu dan insiden kebakaran yang terjadi setelahnya, yang menyebabkan sedikitnya 70 orang tewas dan lebih dari 1.200 lainnya luka-luka, menurut laporan kantor berita resmi IRNA.
Ahsouri Taziani mengatakan beberapa media asing berspekulasi bahwa insiden tersebut kemungkinan dipicu oleh sabotase, tetapi penyelidikan awal menunjukkan hipotesis tersebut tidak "cukup kuat."
Foto menunjukkan lokasi ledakan di Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Iran, pada 26 April 2025. Sedikitnya delapan orang tewas dan 750 orang lainnya terluka pada Sabtu (26/4) usai ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Kota Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Iran selatan, demikian dilaporkan media setempat. (Xinhua/Kantor Berita Republik Islam Iran)
Dia menambahkan bahwa menurut pernyataan dari kantor pusat penanganan krisis provinsi, kegagalan dalam mematuhi langkah-langkah keselamatan dan pertahanan pasif dengan benar merupakan salah satu penyebab utama terjadinya insiden itu.
Pada Senin (28/4), Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni mengidentifikasi "kelalaian tertentu" sebagai salah satu penyebab ledakan mematikan tersebut.
Laporan: Redaksi