Tentara Israel melanjutkan operasi mereka di wilayah utara, tengah, dan selatan Jalur Gaza melawan Hamas dan telah menewaskan banyak pejuang.
Gaza, Palestina (Xinhua) – Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza pada Selasa (20/2) mengatakan bahwa
jumlah korban tewas di Jalur Gaza bertambah menjadi 29.195 jiwa sementara 69.170 orang lainnya luka-luka seiring berlanjutnya serangan Israel.
Selama 24 jam terakhir, tentara Israel menewaskan 103 warga Palestina dan melukai 142 orang lainnya di Jalur Gaza, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pers.
Dikatakan bahwa beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan di tengah-tengah pengeboman berskala besar serta minimnya pertahanan sipil dan kru ambulans.
Seorang anak Palestina berdiri di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 12 Februari 2024. Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan 160 lainnya luka-luka pada Senin (12/2) dalam rangkaian serangan udara besar-besaran terbaru militer Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, dan area sekitarnya, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Sementara itu, media Israel melansir bahwa pasukan tentara Israel melanjutkan operasi mereka di wilayah utara, tengah, dan selatan Jalur Gaza melawan Hamas dan telah menewaskan banyak pejuang.
Pihak militer Israel mengumumkan kematian seorang tentara berusia 22 tahun akibat luka-lukanya dalam pertempuran di Gaza, menambah jumlah tentara Israel yang tewas dalam operasi darat menjadi 236 orang.
Seorang anak laki-laki berjualan di samping reruntuhan di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 17 Februari 2024. (Xinhua/Yasser Qudih)
Selain itu, tentara Israel pada Senin (19/2) mengungkapkan sebuah video tahanan Israel yang masih hidup pada hari-hari pertama penahanan mereka di Jalur Gaza, yang menunjukkan seorang wanita dan dua anaknya yang terbungkus selimut dibawa oleh kelompok bersenjata di Khan Yunis, sebelah selatan
Jalur Gaza.
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) Daniel Hagari mengatakan bahwa keluarga tersebut diculik oleh sebuah organisasi yang menamakan dirinya "Brigade Mujahidin".
Laporan: Redaksi