Tentara Turkiye tidak akan menjadi bagian dari pasukan multinasional yang direncanakan untuk mengambil alih kendali atas Gaza setelah pasukan Israel ditarik.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Israel pada Ahad (9/11) menyampaikan bahwa tentara Turkiye tidak akan menjadi bagian dari pasukan multinasional yang direncanakan untuk mengambil alih kendali atas Gaza setelah pasukan Israel ditarik.
"Tidak akan ada pasukan Turkiye yang dikerahkan di lapangan," ujar Shosh Bedrosian, juru bicara pemerintah Israel, kepada para reporter.
Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri konflik selama dua tahun antara Israel dan Hamas mencakup penempatan
pasukan stabilisasi internasional sementara guna secara bertahap mengambil alih pengamanan di Gaza dari militer Israel. Washington dilaporkan telah menjalin pembicaraan dengan Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, Indonesia, Turkiye, dan Azerbaijan untuk berpartisipasi dalam pasukan tersebut.
Pada Jumat (7/11), Kantor Kejaksaan Umum Istanbul Turkiye mengeluarkan
surat perintah penahanan terhadap 37 pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, atas tuduhan "genosida" dan "kejahatan terhadap kemanusiaan." Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar mengecam surat perintah penahanan tersebut, dan menyebutnya sebagai "aksi pencitraan" oleh Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.
Laporan: Redaksi