Hamas telah mencapai kesepakatan dengan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengenai kerangka umum bagi gencatan senjata di Gaza.
Gaza, Palestina (Xinhua/Palestina) – Hamas dalam pernyataan resminya pada Rabu (28/5) mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengenai kerangka umum bagi gencatan senjata di Gaza.
Menurut Hamas, kerangka kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 10 sandera Israel dan beberapa jenazah, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina yang telah disepakati, yang dijamin oleh mediator.
Hamas mengatakan pihaknya sedang menunggu tanggapan final terhadap kerangka ini, seraya menambahkan "mereka sedang melakukan upaya signifikan untuk menghentikan
perang brutal di Jalur Gaza."
Kelompok tersebut menuturkan kerangka itu "akan memastikan gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, aliran bantuan, dan komite profesional yang mengambil alih kendali urusan
Jalur Gaza segera setelah kesepakatan diumumkan."
Seorang anak Palestina, Ahmed Khaled Hijazi (kiri), terlihat di antara reruntuhan di Kota Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 27 April 2025. Anak berusia tujuh tahun ini kehilangan mata kanannya akibat terkena sisa-sisa peledak militer Israel. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Seorang pejabat Hamas, yang meminta tidak disebutkan namanya, pada Senin (26/5) mengatakan Hamas telah menyetujui proposal yang diajukan oleh Witkoff untuk gencatan senjata di Gaza.
Namun, Witkoff membantah Hamas telah menerima proposalnya untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, menurut situs berita Axios.
Israel belum mengumumkan sikap resminya terkait proposal tersebut, sementara media Israel mengutip pernyataan sejumlah pejabat yang menyatakan Israel menolak proposal tersebut dan tidak akan menerimanya.
Laporan: Redaksi