Jakarta (Indonesia Window) – Indonesia dan blok ekonomi kawasan Amerika Latin yang dikenal dengan MERCOSUR meluncurkan perundingan ekonomi komprehensif pada Kamis (16/12).

Perundingan Indonesia-MERCOSUR Comprehensive Economic Partnership Agreement (IM-CEPA) diluncurkan melalui konferensi video pada pertemuan menteri luar negeri MERCOSUR's Common Market Council (CMC).

Pertemuan tersebut menyepakati pernyataan bersama menteri untuk peluncuran negosiasi menuju perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan MERCOSUR.

Dalam pernyataan bersama tersebut, para Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, serta para menteri negara MERCOSUR yang terdiri dari Argentina, Brazil, Uruguay dan Paraguay, menyatakan bahwa IM-CEPA merupakan tonggak penting dalam hubungan jangka panjang antara Indonesia dan blok ekonomi ini.

IM-CEPA diharapkan mendukung penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, pengurangan biaya bisnis, serta peningkatan perdagangan dan investasi bilateral.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, mewakili Pemerintah Indonesia dalam sambutannya menyampaikan pentingnya beradaptasi dan menciptakan terobosan di tengah pandemik untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Brasil, Carlos França, yang juga merupakan President Pro Tempore MERCOSUR menegaskan bahwa IM-CEPA dapat membuka berbagai peluang ekonomi.

Negosiasi IM-CEPA akan mencakup berbagai bidang termasuk akses pasar, fasilitasi perdagangan dan investasi, dan kerja sama dengan mempertimbangkan sensitivitas masing-masing.

Sebelum peluncuran, kedua belah pihak telah menyepakati scoping paper (dokumen perlingkupan) tentang kemungkinan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif pada tahap pranegosiasi selama dua tahun.

Sebagai tindak lanjut dari dokumen tersebut, putaran pertama perundingan akan dimulai pada awal tahun 2022.

Dengan jumlah populasi 268 juta penduduk, total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,9 triliun dolar AS dan rata-rata PDB per kapita sebesar 10.058 dolar AS, MERCOSUR menawarkan potensi besar bagi Indonesia untuk memperluas pasar ke kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Laporan: Redaksi