Karenia mikimotoi telah menyebabkan kematian puluhan ribu makhluk laut di sepanjang 500 km garis pantai Australia Selatan, sejak pertama kali terdeteksi pada Maret lalu.
Canberra, Australia (Xinhua/Indonesia Window) – Sebuah laboratorium baru untuk mengecek kandungan toksin pada makanan laut (seafood) akan didirikan di Australia Selatan sebagai respons terhadap lonjakan populasi
alga beracun di lepas pantai negara bagian tersebut, demikian diumumkan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Rabu (20/8).
Albanese pada Rabu melakukan perjalanan ke Australia Selatan untuk menginspeksi alga beracun, yakni
Karenia mikimotoi, yang telah menyebabkan kematian puluhan ribu makhluk laut di sepanjang 500 km garis pantai negara bagian tersebut sejak pertama kali terdeteksi pada Maret lalu.
Laboratorium nasional baru untuk mengecek kandungan brevetoksin pada kerang tersebut akan didirikan di sebuah laboratorium toksikologi yang sudah berdiri di Adelaide, ibu kota Australia Selatan.
Brevetoksin, sekelompok neurotoksin yang diproduksi oleh alga, telah terdeteksi pada kerang Australia untuk pertama kalinya di area-area yang terdampak oleh lonjakan populasi alga beracun itu, memaksa penutupan sementara beberapa lokasi panen.
Menurut badan pemerintah Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), memakan kerang yang terkontaminasi brevetoksin dapat menyebabkan Keracunan Kerang Neurotoksin (
Neurotoxic Shellfish Poisoning), yang gejalanya meliputi kelumpuhan sebagian anggota tubuh, mual, dan hilangnya koordinasi secara keseluruhan.
Albanese pada Rabu mengatakan bahwa saat ini sejumlah sampel sedang dikirim ke Selandia Baru untuk diperiksa kandungan brevetoksinnya dan laboratorium baru tersebut akan mempercepat proses ini.
Laporan: Redaksi