Prospek tercapainya kesepakatan gencatan senjata parsial dan pembebasan sandera dengan Hamas sudah tidak lagi memungkinkan.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (12/8) mengatakan dirinya yakin prospek tercapainya kesepakatan gencatan senjata parsial dan
pembebasan sandera dengan Hamas sudah tidak lagi memungkinkan.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun penyiaran Israel i24, Netanyahu menyebutkan bahwa kemungkinan untuk mencapai kesepakatan parsial "sudah berlalu." Netanyahu menolak tudingan dari tokoh-tokoh oposisi dan mantan pejabat militer senior yang mengatakan dirinya mengulur-ulur waktu dalam perang. Dia mengatakan tujuannya tetap untuk mengakhiri konflik, mengalahkan Hamas, dan memastikan pembebasan semua sandera sebagai bagian dari satu kesepakatan final "sesuai syarat kami."
"Saya tidak akan kembali ke kesepakatan parsial," ujarnya, seraya menuduh Hamas telah "menyesatkan" Israel. Namun, PM Israel itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pada Ahad (10/8), Netanyahu mengatakan
Israel berencana akan memperluas kampanye militernya ke luar Gaza City hingga wilayah-wilayah terakhir yang masih di luar kendalinya, tempat mayoritas dari sekitar 2 juta penduduk Gaza mengungsi di tengah kondisi kemanusiaan yang kian memburuk.
Dalam perkembangan lain, militer Israel pada Selasa yang sama menyebutkan pihaknya telah menewaskan lima "militan bersenjata yang menyamar sebagai pekerja bantuan" di dekat sebuah kendaraan berlogo World Central Kitchen (WCK) dengan serangan
drone pada pekan lalu di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Rekaman
drone menunjukkan beberapa pria yang mengenakan rompi kuning berdiri di dekat sebuah kendaraan berlogo WCK. Militer Israel mengatakan individu-individu tersebut "menimbulkan ancaman" bagi pasukan Israel, meskipun tidak ada tentara terlihat dalam video itu dan individu-individu yang disebutkan tidak tampak mengarahkan senapan mereka ke arah siapa pun.
Militer Israel menyebut insiden itu sebagai "upaya untuk menyembunyikan aktivitas mereka dan agar tidak menjadi sasaran." Pihak militer menambahkan bahwa Kantor Israel untuk Koordinasi dan Penghubung Distrik Gaza telah memverifikasi informasi tersebut dengan WCK, yang mengonfirmasi bahwa kendaraan itu tidak memiliki keterkaitan dengan operasi mereka.
Namun, belum ada komentar resmi dari WCK, sebuah organisasi kemanusiaan internasional yang beroperasi dengan menyediakan makanan dan roti bagi penduduk di Gaza sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023. Operasi WCK telah menjadi sangat terbatas akibat kekurangan pasokan yang disebabkan oleh blokade Israel. Hamas juga belum memberikan komentar secara langsung.
Otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Selasa melaporkan bahwa lima orang lainnya tewas akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir, termasuk dua anak-anak. Perkembangan tersebut menjadikan total kematian akibat kelaparan mencapai 227 orang, termasuk 103 anak-anak.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah bertambah menjadi 61.599 orang, dengan 154.088 lainnya luka-luka, ungkap otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza.
Laporan: Redaksi