Siswa Amerika Serikat tertinggal dalam hal kemampuan membaca, matematika, dan sains, dengan skor anjlok ke titik terendah dalam sejarah dan kesenjangan pembelajaran kian melebar.
Sacramento, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Siswa Amerika Serikat (AS) semakin tertinggal dalam hal kemampuan membaca, matematika, dan sains, menurut penilaian nasional terbaru, dengan skor anjlok ke titik terendah dalam sejarah dan kesenjangan pembelajaran kian melebar.
Penilaian Kemajuan Pendidikan Nasional 2024 yang dirilis pada Selasa (9/9) menemukan bahwa siswa sekolah menengah atas (SMA) tingkat akhir menjadi kelompok siswa yang paling kesulitan. Hanya 22 persen siswa kelas 12 yang mencapai kemahiran matematika, sementara 45 persen mendapat skor di bawah standar dasar, terendah sejak kerangka pengujian saat ini dimulai pada 2005.
Dalam hal kemampuan membaca, hanya 35 persen siswa senior yang cakap, dan hampir sepertiganya mendapat nilai di bawah nilai dasar, kinerja terlemah sejak penilaian kelas 12 dimulai pada 1992, menurut Pusat Statistik Pendidikan Nasional (National Center for Education Statistics/
NCES).
Sementara itu, siswa sekolah menengah pertama (SMP) juga mengalami kemunduran. Nilai rata-rata sains kelas delapan turun empat poin sejak 2019, dengan hanya 31 persen yang mencapai kemahiran. Penurunan ini mencakup ilmu fisika, ilmu hayati, dan ilmu kebumian, dan pelajar perempuan mencatat penurunan lebih tajam dibandingkan siswa laki-laki.
Tingkat membaca juga menurun, dengan rata-rata nilai siswa kelas empat dan delapan turun dua poin sejak 2022, sehingga kedua kelas tersebut lima poin di bawah tingkat sebelum pandemik. Hampir 40 persen siswa kelas empat dan sepertiga siswa kelas delapan kini mendapat nilai di bawah standar dalam membaca, mencatat rekor tertinggi dalam beberapa dekade.
Hasil matematika menunjukkan sedikit peningkatan. Nilai kelas empat naik dua poin dari tahun 2022, tetapi tetap tiga poin di bawah tahun 2019. Nilai matematika kelas delapan stagnan dari tahun 2022 dan delapan poin di bawah tahun 2019.
Para pejabat federal menyebut temuan ini mengkhawatirkan. Matthew Soldner, penjabat komisaris di NCES, menggambarkan situasi ini sebagai fakta yang "menyadarkan" dan mendesak "tindakan terpadu dan terfokus guna mempercepat pembelajaran siswa." Menteri Pendidikan Linda McMahon mengatakan data tersebut mengonfirmasi "tren yang menghancurkan saat siswa Amerika kini menunjukkan hasil ujian pada tingkat terendah yang pernah tercatat di seluruh jenjang kelas 12," meski sudah ada anggaran miliaran dolar dari pemerintah federal.
Para pemimpin pendidikan menyuarakan peringatan tersebut. Paolo DeMaria, presiden National Association of State Boards of Education, menilai hasil ini "memprihatinkan".
Sebuah laporan singkat dari Manhattan Institute menyebut laporan ini sebagai peringatan, seraya mengutip Jennifer Weber dari KIT Educational Consulting, yang mengatakan bahwa "meskipun sudah ada reformasi dan anggaran bernilai fantastis selama beberapa dekade, kemampuan membaca siswa tetap stagnan dan
skor matematika berada pada titik terendah dalam dua dekade terakhir."
Laporan: Redaksi