Tim SAR Solidaritas Insan Peduli menyalurkan bantuan kebencanaan untuk para korban banjir bandang dan tanah longsor di provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Tim SAR Solidaritas Insan Peduli (SARSIP) saat ini sedang menyalurkan bantuan kebencanaan untuk para korban banjir bandang dan tanah longsor di provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
“Tim SARSIP menerjunkan empat hingga lima personil di setiap di lokasi bencana termasuk di kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, kabupaten Aceh Utara, Kota Lhoksemawe, Kabupaten Bireun, Kota Takengon dan Kabupaten Bener Meriah,” kata koordinator Tim SARSIP di Langsa, Aceh, Tony Ayahubaey, pada Selasa.
Selain di Provinsi Aceh, SARSIP juga mengirim personil ke Provinsi Sumatra Utara termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kota Medan, serta Provinsi Sumatra Barat termasuk Kabupaten Agam dan Kota Padang, jelas Tony.
Menjurutnya, beberapa jenis bantuan kemanusiaan dari SARSIP untuk korban bencana hidrometeorologi tersebut antara lain berupa bahan kebutuhan pokok, uang tunai, selimut, baju baru, pakaian dalam serta lampin (popok) untuk anak dan dewasa.
“Kebutuhan yang paling penting saat ini antara lain adalah genset, air bersih, serta makanan siap saji karena di lokasi tidak bisa buat dapur umum,” ungkapnya, seraya menambahkan pendekatan secara sosial dengan emosional dilakukan untuk
trauma healing bagi anak-anak seperti mengajak mereka bermain dalam permainan-permainan kecil.
Tony menjelaskan, para penerima bantuan merasa sangat bersyukur dan terbantu dengan bantuan yang disalurkan oleh tim SARSIP, yang datang paling cepat antara enam hingga tujuh hari setelah bencana.
Dalam distribusi bantuan kemanusiaan itu, SARSIP tidak mengalami kendala yang berarti. “Ini karena sebelum pendistribusian kami selalu melakukan
assessment terlebih dahulu
, juga berkoordinasi dengan aparat desa setempat,” jelasnya.
Selain itu, SARSIP juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, melakukan registrasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, bersinergi dengan pihak-pihak terkait dan melakukan
briefing mengenai situasi terakhir di daerah-daerah terdampak bencana, terang Tony.
Menurut data Lembaga Amil Zakat Solidaritas Insan Peduli (LAZSip) per 15 Desember 2025, dana kemanusiaan yang masuk ke rekening lembaga berjumlah 1.249.566.577 rupiah, dengan dana yang telah disalurkan senilai 714.741.501 rupiah.
LAZSip menyebutkan, kebutuhan dana untuk bantuan korban bencana di Sumatra berjumlah 1.500.000.000. Penggalangan dana tahap pertama oleh LAZSip masih dibuka hingga 21 Desember 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa
jumlah korban banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga 16 Desember 2025 pagi telah meningkat menjadi 1.030 orang meninggal, 206 orang hilang, dan 7.000 orang luka-luka.
Di Aceh, jumlah korban banjir adalah 431 orang meninggal, 32 orang hilang, dan 4.300 orang luka-luka. Di Sumatra Utara, 355 orang tewas, 84 orang hilang, dan 2.300 orang luka-luka. Di Sumatra Barat, tercatat 244 orang meninggal, 90 orang hilang, dan 382 orang luka-luka.
BNPB juga melaporkan, 1.600 fasilitas umum rusak. Bencana tersebut juga berdampak pada 219 fasilitas kesehatan, 967 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung/kantor, dan 145 jembatan.
Selain itu, BNPB melaporkan 186.488 rumah rusak. Benana banjir dan tanah longsor yang menghantam tiga provinsi di Sumatra tersebut telah berdampai pada 52 kabupaten
Laporan: Redaksi