UNRWA telah mendampingi pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Gaza, dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak 1950.
Washington, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan menandatangani perintah eksekutif pada Selasa (4/2) untuk menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (
UN Human Rights Council/UNHRC) dan menghentikan pendanaan kepada
Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA), demikian dilansir media setempat mengutip seorang pejabat Gedung Putih.
Tenda-tenda untuk pengungsi Palestina terlihat di dekat tempat pembuangan sampah di kamp pengungsi al-Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 24 Desember 2024. "Kondisi kehidupan dan sanitasi di Gaza tidak manusiawi," demikian disampaikan Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) di platform media sosial X pada September. "Gunungan sampah menumpuk di wilayah tengah Gaza karena sistem pembuangan sampah bocor ke jalanan," kata UNRWA. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Pada Selasa yang sama, Trump dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang melakukan kunjungan, yang sejak lama telah mengkritik UNRWA.
Selama masa jabatan pertama Trump pada Juni 2018, AS menarik diri dari UNHRC, mengatakan bahwa badan tersebut memberikan keanggotaan kepada negara-negara yang tidak layak menerimanya dan menaruh "fokus yang tidak proporsional dan permusuhan tak berkesudahan terhadap Israel."
Namun demikian, pada Februari 2021, menteri luar negeri AS saat itu, Antony Blinken, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahan Biden akan kembali terlibat dengan UNHRC sebagai pengamat.
Sejak 1950, UNRWA telah mendampingi pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah, Gaza, dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Laporan: Redaksi