Hamas sedang mengkaji proposal perdamaian Gaza yang diterima dari mediator dan akan menyampaikan tanggapannya setelah menyelesaikan konsultasi internal.
Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) –
Hamas pada Senin (14/4) malam waktu setempat mengatakan bahwa para pemimpinnya sedang mengkaji
proposal perdamaian Gaza yang diterima dari mediator dan akan menyampaikan tanggapannya setelah menyelesaikan konsultasi internal.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan bahwa pimpinannya sedang mengkaji proposal tersebut "dengan tanggung jawab nasional yang besar" dan akan memberikan tanggapan "segera setelah konsultasi-konsultasi yang diperlukan selesai."
Pengungsi Palestina mengambil air di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 10 April 2025. Di Gaza, Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan bahwa mitra-mitranya memperingatkan soal kekurangan air bersih yang akut di kamp-kamp pengungsi. Minimnya air bersih, kurangnya pasokan alat kebersihan, serta kondisi hidup yang harus berdampingan dengan hewan ternak berdampak sangat buruk pada kesehatan masyarakat. Pada Maret, lebih dari sepertiga rumah tangga di Gaza mengalami serangan kutu. (Xinhua/Mahmoud Zaki)
Kelompok itu menegaskan kembali tuntutan-tuntutan intinya untuk setiap kesepakatan yang mungkin tercapai, yakni "gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan penjajah dari Jalur Gaza, pertukaran tawanan yang sungguh-sungguh, dimulainya proses rekonstruksi yang serius, serta pencabutan pengepungan yang tidak adil terhadap warga kami di Gaza."
Hamas tidak memberikan rincian proposal tersebut dalam pernyataannya.
Menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza pada Senin tersebut, sedikitnya 1.613 warga Palestina tewas dan 4.233 lainnya luka-luka sejak Israel memperbarui serangan intensifnya pada 18 Maret di Jalur Gaza.
Laporan: Redaksi