Houthi telah menerapkan larangan masuknya uang kertas yang diterbitkan oleh pemerintah Yaman, yang diakui secara internasional, ke dalam wilayah kekuasaan mereka.
Aden, Yaman (Xinhua/Indonesia Window) – Bank sentral Yaman, yang diakui secara internasional, pada Ahad (13/7) menolak penerbitan koin 50 riyal yang baru dicetak oleh kelompok
Houthi. Mereka mengecam tindakan tersebut sebagai "aksi merusak" yang mengancam sistem moneter Yaman yang sudah rapuh.
Bank Sentral Yaman, yang berbasis di
Aden, kota pelabuhan di Yaman selatan, mengeluarkan sebuah pernyataan keras yang mengecam keputusan Houthi untuk mencetak dan mengedarkan koin logam baru di Sanaa dan daerah-daerah lain yang dikuasai kelompok tersebut. Bank itu memperingatkan bahwa kelompok Houthi "harus bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi dan tindakan yang diakibatkan oleh eskalasi berbahaya ini."
"Bank Sentral menolak aksi yang tidak masuk akal dan merusak oleh sebuah entitas ilegal," sebut pernyataan itu, merujuk pada cabang bank sentral yang dikuasai Houthi di Sanaa sebagai institusi yang tidak sah.
Houthi pada Sabtu (12/7) mengumumkan bahwa koin 50 riyal baru itu akan mulai beredar pada Ahad. Bank sentral yang dikuasai Houthi di Sanaa membenarkan langkah tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah uang kertas rusak dan meningkatkan kualitas mata uang nasional Yaman.
Houthi telah menerapkan larangan masuknya uang kertas yang diterbitkan oleh pemerintah Yaman, yang diakui secara internasional, ke dalam wilayah kekuasaan mereka.
Kelompok itu mempertahankan kendali atas sebagian besar wilayah Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa, sejak perang saudara meletus pada akhir 2014. Konflik tersebut telah menciptakan jaringan otoritas yang kompleks dan saling bersaing, dengan pemerintah yang diakui secara internasional beroperasi dari Aden.
Laporan: Redaksi