Korban tewas ambruknya musala di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, bertambah jadi 5 orang. Puluhan santri masih terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Jumlah korban tewas akibat runtuhnya bangunan musala di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Provinsi Jawa Timur bertambah menjadi lima orang, sementara
84 orang dilaporkan masih terjebak di bawah reruntuhan, demikian menurut Badan SAR Nasional (
Basarnas) pada Rabu (1/10).
"Hari ini kami mengevakuasi tujuh santri, lima di antaranya selamat dan dua meninggal," kata Nanang Sigit, Kepala Kantor Basarnas Jawa Timur, kepada Xinhua.
Menurut Sigit, kondisi reruntuhan bangunan tersebut masih tidak stabil, sehingga berisiko baik bagi tim penyelamat maupun korban yang masih terjebak.
Sigit menambahkan bahwa pihak berwenang sedang mempertimbangkan penggunaan alat berat untuk operasi tersebut. Menurutnya, "jika masih banyak korban selamat, kami tidak akan menggunakannya. Namun, jika tidak ditemukan lagi korban yang masih hidup, alat berat mungkin akan digunakan." Demikian ungkap Sigit.
Sebuah foto dari udara yang diabadikan menggunakan <em>drone</em> ini menunjukkan bangunan yang runtuh di Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada 30 September 2025. (Xinhua/Sahlan Kurniawan)
Insiden tersebut terjadi pada Senin (29/9) di Ponpes Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, ketika sebuah bangunan yang sedang direnovasi tiba-tiba runtuh saat para santri sedang melaksanakan sholat ashr berjamaah, menurut kantor tersebut.
Ratusan petugas penyelamat dari berbagai instansi telah dikerahkan ke lokasi. Penyebab ambruknya bangunan masih diselidiki.
Laporan: Redaksi