Pemerintah Belanda akan mengambil tindakan terhadap Israel jika kesepakatan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tidak dipatuhi.
Den Haag, Belanda (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah Belanda mungkin akan mengambil tindakan terhadap Israel jika kesepakatan untuk memungkinkan
bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tidak dipatuhi, seperti disampaikan Perdana Menteri (PM) Belanda Dick Schoof dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X pada Senin (28/7).
Schoof mengadakan sebuah rapat darurat di Den Haag saat masa reses musim panas, mengumpulkan para menteri pemerintah termasuk Wakil PM Sophie Hermans, Menteri Luar Negeri Caspar Veldkamp, dan Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans, untuk membahas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.
"Tujuan pemerintah sangat jelas: penduduk Gaza harus memiliki akses segera, tanpa hambatan, dan aman ke bantuan kemanusiaan," tulis Schoof.
Warga Palestina membawa karung berisi tepung setelah bantuan kemanusiaan memasuki Gaza melalui sebuah perlintasan perbatasan, di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, pada 27 Juli 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Sebelumnya pada bulan ini, Uni Eropa (UE) mencapai sebuah kesepakatan dengan Israel yang bertujuan untuk memfasilitasi
akses kemanusiaan yang lebih besar ke Jalur Gaza. Kesepakatan tersebut rencananya akan dievaluasi pada Selasa (29/7) oleh negara-negara anggota UE. Jika Israel tidak memenuhi komitmennya, langkah-langkah lebih lanjut dapat diambil di tingkat UE.
PM Belanda itu menyatakan bahwa Belanda juga siap mengambil langkah-langkah sepihak jika diperlukan.
"Kami juga sedang mempertimbangkan langkah-langkah nasional untuk meningkatkan tekanan," seperti diperingatkan Schoof, seraya menambahkan bahwa dirinya telah menyampaikan pesan ini secara langsung kepada Presiden Israel Isaac Herzog dalam sebuah panggilan telepon pada Senin itu.
Laporan: Redaksi