Jumlah perusahaan dengan investasi asing yang baru didirikan di China naik 19,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam empat bulan pertama 2024, mempertahankan momentum pertumbuhan.

Beijing, China (Xinhua) – Jumlah perusahaan dengan investasi asing yang baru didirikan di China naik 19,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam empat bulan pertama 2024, mempertahankan momentum pertumbuhan, tunjuk data dari Kementerian Perdagangan China pada Jumat (24/5).

Sebanyak 16.805 perusahaan dengan penanaman modal asing didirikan secara nasional selama periode Januari-April 2024, menurut kementerian itu.

Pada periode yang sama, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) aktual di China mencapai 360,2 miliar yuan, turun 27,9 persen dari tahun lalu.

Penurunan FDI dalam basis tahunan ini sebagian besar dikaitkan dengan basis yang tinggi pada tahun lalu, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Mereka menambahkan bahwa meningkatnya jumlah perusahaan hasil investasi asing yang baru didirikan ini menandakan adanya prospek untuk lebih banyak investasi di masa depan, setelah konstruksi dimulai pada proyek-proyek yang dibawa oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

"Tren fundamental dari rebound ekonomi China dan prospek positif jangka panjang tidak berubah, dan daya tarik pasar China untuk para investor asing terus menguat," lanjut kementerian itu.

Di sektor-sektor tertentu, FDI di industri manufaktur naik menjadi sekitar 103,7 miliar yuan selama periode tersebut, menyumbang 28,8 persen dari total FDI. Secara khusus, manufaktur berteknologi tinggi menarik 45,73 miliar yuan, dengan pangsa mereka dalam total FDI meningkat 2,7 poin persentase dari tahun lalu menjadi 12,7 persen.

Investasi dari Spanyol, Jerman, dan Belanda masing-masing meningkat 263 persen, 34,7 persen, dan 9,5 persen, ungkap data itu.

Laporan Indeks Kepercayaan FDI Kearney 2024 yang baru saja dirilis menunjukkan bahwa China melonjak dari posisi ketujuh ke posisi ketiga dalam hal indeks kepercayaan FDI, dan mempertahankan posisi teratas di antara emerging market.

*1 yuan = 2.213 rupiah

Laporan: Redaksi