Membaca dan menghafal Al-Qur’an juga harus diimbangi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, demi terwujudnya ‘masa keemasan Umat Islam’.
Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Dalam perjalanan dakwahnya, khususnya tentang pembelajaran
Al-Qur’an, di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara di dunia, Ustadz Hartanto Saryono, Lc., mengatakan makin banyak masyarakat Muslim yang bersemangat untuk belajar dan mendalami Al-Qur’an.
“Bisa dikatakan ini adalah kebangkitan Umat Islam bersama Al-Qur’an, atau kata sebagian besar masyaikh (guru-guru agama Islam) menyebutnya sebagai ‘al-'Ashr al-Zahabi’ atau ‘masa keemasan Umat Islam’ dekat dengan Al-Qur’an,” ujar pendiri Yayasan Rumah Tajwid Indonesia tersebut, usai menyampaikan materi pada Kuliah Perdana Tahsin Al Ghozy, yang digelar oleh Al Ghozy Muslimah Center (AMC) di Masjid Masjid Al Muttaqien, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Ust. Hartanto, pembelajaran Al-Qur’an tersebut mencakup cara membaca Al-Qur’an secara benar yang sesuai dengan kaidah, dan
menghafal Al-Qur’an.
“Membaca dan menghafal Al-Qur’an juga harus diimbangi dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya, seraya menambahkan, masih diperlukan upaya yang terus menerus untuk menyemangati kaum Muslim agar tidak surut dalam belajar membaca dan memahami Al-Qur’an.
Ust. Hartanto menegaskan bahwa banyak kebaikan dan manfaat dari belajar Al-Qur’an. “Selain manfaat spiritual, Al-Qur’an juga bisa untuk motivasi dan
healing saat sedang merasa putus asa,” tuturnya.
Kuliah Perdana Tahsin Al Ghozy, yang digelar oleh Al Ghozy Muslimah Center (AMC) di Masjid Masjid Al Muttaqien, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). (Tahsin Al Ghozy)
Sementara itu, dalam pernyataan tertulisnya, Ketua Yayasan AMC, Ririe Rizal, menegaskan bahwa kuliah perdana tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan merupakan momen penting dalam memperkuat semangat belajar dan ukhuwah, khususnya di antara peserta kelas tahsin dan para pengajar Al-Qur’an.
“Kuliah perdana ini bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga momentum untuk membangun gerakan muslimah yang Qur’ani, mandiri, berakhlak mulia dan bermanfaat. AMC terus berinovasi demi menghadirkan peran muslimah yang lebih berdampak di tengah masyarakat,” ujarnya.
Kuliah Perdana Tahsin Al Ghozy Angkatan ke-19 yang menandai dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026 tersebut, diikuti oleh setidaknya 1.400 peserta, baik secara luring maupun daring yang tersebar di seluruh Tanah Air dan beberapa negara di dunia.
Kegiatan ini diawali dengan Wisuda Angkatan Pertama KPQ+ sebagai bentuk apresiasi atas ketekunan dan pencapaian peserta dalam menyelesaikan program belajar selama satu tahun.
KPQ+ (Kuliah Pengajar Al-Qur’an) merupakan salah satu program unggulan Divisi Pendidikan AMC, yang dirancang untuk mencetak pengajar Al-Qur’an dengan metode terstruktur, berakhlak, dan siap mengabdi di masyarakat, khususnya dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an.
“Kami berkomitmen untuk terus melahirkan lebih banyak pengajar Al-Qur’an yang kompeten dan berintegritas. Semoga para alumni KPQ+ menjadi pelita bagi masyarakat sekitar,” kata Direktur Program KPQ+, Lusi Pahlawati.
Yayasan Al Ghozy Muslimah Center (AMC) merupakan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, keagamaan, sosial, ekonomi, dan pemberdayaan muslimah. AMC menaungi berbagai program strategis yang bertujuan untuk membentuk masyarakat Qur’ani dan menjadi
rahmatan lil ‘alamin melalui peran aktif para muslimah.
Laporan: Redaksi